Babi Panggang
“jika api bergoyang, tiup lilinnya!”
kau kembali mengingatkanku
aku mengangguk
antara sanggup dan gugup
setelah komat-kamit
kau pun menghilang menembus malam
dua jam berselang api bergoyang
aku yang bertugas untuk jaga lilin
tertidur ngorok di atas ranjang
di tengah lapangan
warga berbondong-bondong
mencicipi gurihnya babi panggang