Buluh Perindu
seperti yang kau katakan dulu
anggap saja cerita kau dan aku
sebatas komedi yang tidak lucu
cerita kita adalah buluh perindu
dan aku
tidak pernah bisa melupakanmu
aku hanya pura-pura melupakanmu
supaya aku tidak tampak dungu
setiap kali merindukanmu
lalu
sepekat apakah spermaku?
sepekat tangismu
ketika hendak meninggalkanku!