Hijrah
dan kau
masih saja
mondar-mandir
di pelupuk mataku
seperti
ada yang dicari
dan hendak digali
atau bahkan digauli
mungkin
sebotol wiski
atau celengan babi
atau hanya kitab suci?
setelah
tak kau temukan
apa yang kau idamkan
tiba-tiba kau menikamku
“ini dia rumahku!”
katamu sambil menyelinap
masuk ke lubang jantungku