Khuldi
setiap kali aku mengingat
buah merah yang lezat itu
sisa getahnya terasa perih
menggerogoti urat leherku
tumbuh
bagai tunas
tak bisa kering
tak bisa tumbang
dosa yang kita tanam bersama
tumbuh mekar di setiap musim
hingga sajak ini kutuliskan
diriku kian menjelma hutan
hutan birahi : hutan surgawi