Poem

Lamentasi

sekarat tumbuh
seiring detak jantung
nafas doa niat pikir gerak
tindak rupa suara lisan tulisan

yang dilihat nyeri
yang disentuh jadi luka
yang dicinta kena bencana
yang dibenci semakin menjadi

akhiri saja semua
beserta ampas nurani
hingga musnah membusuk
di jalanan atau tiang gantungan

meski usia punah
derita terus bertambah
berkembang biak regenerasi
menyambut kutukan maha abadi

Bayu Angora

«
Bayu Angora
»