Lidah
entah karena sakit atau nikmat
kau mendatangiku sambil mengerang
pipimu merah nafasmu terengah-engah
perlahan kau bukakan kedua pahamu
ternyata lidahku masih menancap di sana
entah karena sakit atau nikmat
kau mendatangiku sambil mengerang
pipimu merah nafasmu terengah-engah
perlahan kau bukakan kedua pahamu
ternyata lidahku masih menancap di sana