Memang
seorang penyair jumawa
membacakan puisi barunya
di hadapan publik yang murka
usai membacakan puisinya
sang penyair lantang bertanya:
“apakah puisiku baik atau buruk?”
publik yang murka pun menjawab:
“puisimu buruk seperti pantat beruk!”
sambil tersenyum riang gembira
sang penyair mendapatkan inspirasi
untuk memberi judul puisinya: “memang”