Poem

Memang

seorang penyair jumawa
membacakan puisi barunya
di hadapan publik yang murka

usai membacakan puisinya
sang penyair lantang bertanya:
“apakah puisiku baik atau buruk?”

publik yang murka pun menjawab:
“puisimu buruk seperti pantat beruk!”

sambil tersenyum riang gembira
sang penyair mendapatkan inspirasi
untuk memberi judul puisinya: “memang”

Bayu Angora

«
Bayu Angora
»