Pantat Malaikat
bulat hangat lezat
dan begitu memikat
“ini pasti nikmat!”
dengan gembira kami
segera membaginya
menjadi delapan kerat
seperti pizza hangat
“untuk maut yang mati!”
lalu kami pun bersulang
sambil menyantap lahap
pantat hangat ini tanpa
berdoa terlebih dahulu
sementara di pojok sana
malaikat terkapar sekarat