Tsunami
rebah di dekapku seusai bercinta
tiba-tiba tangismu pecah tanpa suara
kau jadikan dadaku sebagai lautan
untuk melarung duka di lampau zaman
sekaligus mendayung tawa di masa depan
nikmati saja
nikmati semua selama kita
masih sanggup mendayung dan tertawa
karena kita tidak pernah tahu
kapan tsunami itu
akan datang menyapa wajahmu
sekaligus menyapu detak jantungku