Etalase Khotbah
terdamparlah aku di jantung nekropolis
di riuhnya lalu lalang jasad pengembara
juga para pendusta dan pecandu pesta
yang saling menawar arti kata bahagia
semerbak lendir menggenangi sela kaki
panjatkan kutukan hingga ke ubun-ubun
harapan dan amarah dari nafas berbeda
hendak pulang ke awal kisah yang sama
langit yang murung kini semakin lebam
bagaikan doa yang terbentur di etalase
botol bir yang setia saksikan khotbahku
membuatku berkaca sambil tertawa pilu